Jakarta – Wakil Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung tidak ingin menerka-nerka terkait peluang Ketua Umun Partai Golkar Airlangga Hartanto masuk dalam jajaran calon menteri Kabinet Jokowi Jilid II atau kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Itu hak prerogatif presiden,” kata Akbar di Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2019.
Akbar menuturkan bahwa Golkar tidak ikut andil dalam menentukan siapa-siapa yang nantinya akan menduduki kursi menteri pada Kabinet Jokowi jilid II.
Mantan Ketua DPR RI tersebut berserah sepenuhnya kepada presiden terkait dengan nama-nama yang nantinya akan masuk dalam susunan Kabinet Jokowi Jilid II.
Namun, Akbar mengungkapkan bahwa dirinya sudah mendengar informasi perihal struktur kabinet Jokowi-Ma’ruf. Dia menyatakan bahwa para kandidat menteri nantinya akan tersusun atas orang-orang dari latar belakang partai dan profesional.
“Beliau sudah menyebut-nyebut bahwa ada orang -orang yang mewakili profesional, ada orang-orang yang mewakili partai 55-45 persen,” tutur Akbar.
Lebih lanjut Akbar mengungkapkan bahwa yang menjadi fokus saat ini adalah orang-orang yang nantinya menduduki jabatan sebagai menteri dalam Kabinet Jokowi Jilid II harus mempunyai kompetensi, integritas serta kualitas yang tinggi agar dapat membantu kinerja pemerintahan secara maksimal.
“Itu yang penting untuk bisa menjamin beliau (Jokowi) bisa melanjutkan misi yang telah diwujudkan dalam lima tahun yang lalu untuk lima tahun yang akan datang, dengan harapan beliau meninggalkan satu legacy, suatu kenangan yang akan selalu kita kenang dalam kehidupan kita bermasyarakat dan bernegara,” pungkas dia. (Hr-www.harianindo.com)