Jakarta – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo memberikan analogi bahwa Polri dan TNI bagaikan tangan kanan dan tangan kiri bagi Presiden. Istana pun menepis bahwa tidak ada istilah tangan kanan maupun tangan kiri seperti yang dinyatakan oleh Gatot.
Analogi tersebut diungkapkan oleh Gatot saat berada di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (05/10/2019). Dia memberikan analogi tersebut terkait dengan peran serta fungsi dari Polri muapun TNI dalam bertugas menjaga keamanan negara.
“Jadi Polri adalah tangan kanan presiden dalam kondisi tertib sipil, TNI tangan kirinya presiden. Tapi dalam kondisi darurat militer, terbalik, TNI tangan kanan, dan Polri tangan kiri presiden,” ungkap Gatot.
Gatot menekankan, kedua lembaga tersebut memiliki kedudukan dan peran yang vital terhadap kemajuan suatu bangsa. Lantaran itu, dia menghimbau semua pihak untuk tidak melakukan tindakan adu domba terhadap TNI dan Polri.
“Jadi dua-duanya memiliki peran penting bagi berbangsa dan bernegara dan jangan mau dibenturkan. Kalau dibenturkan, presiden akan kehilangan kedua tangannya,” tegas dia.
Pihak Istana pun membantah terkait dengan pernyataan analogi yang diungkapakan oleh Gatot. Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyatakan bahwa tidak ada istilah analogi seperti tangan kanan maupun kiri seperti yang dikatakan oleh Gatot.
“Tidak ada analogi-analogi tangan kiri tangan kanan. Tidak ada,” tegas Ngabalin saat dihubungi, Senin (07/10).
Mantan anggota Komisi I DPR, yang membidangi pertahanan, ini membicarakan terkait posisi dan kedudukan Polri dan TNI dalam sebuah negara. Kedua institusi tersebut memiliki peran yang sama pentingnya bagi sebuah negara.
“Yang pasti bahwa TNI dan Polri adalah institusi negara. Jadi, kalau dilihat dari ketentuan UU, institusi negara. Selain penegak hukum dan persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat, TNI itu adalah tentara rakyat, tentara profesional, sehingga urusan presiden itu adalah urusan yang diatur dalam ketentuan UU,” jelas Ngabalin.
“Jadi tidak bisa diterjemahkan dengan analogi apa pun,” tambahnya.
Sementara itu, Polri menuturkan bahwa setiap orang memiliki pandangannya masing-masing. Namun Polri mengungkapkan secara pasti bahwa baik TNI maupun kepolisian, kedua-duanya memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan negara.
“Setiap orang punya persepsi dan pendapat. Yang jelas, TNI dan Polri punya tugas memberikan keamanan dalam negeri,” ungkap Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adisaputra di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (07/10).
Asep enggan untuk memberikan komentar lebih lanjut terkait dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Gatot. Asep menyatkaan bahwa hal yang paling penting ialah antara Polri dan TNI sama-sama memiliki tugas untuk menjaga keamanan negara dan masyarakat.
“Yang penting adalah kami terus memelihara sinergitas untuk mewujudkan keamanan bagi masyarakat dan negara,” tukas Asep. (Hr-www.harianindo.com)