Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan tanggapan terkait beredarnya foto penyidik senior Novel Baswedan dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Foto tersebut menampilkan sosok Novel yang duduk bersama Anies di sebuah masjid. Kemudian dihubung-hubungkan dengan sebuah lembaran tertulis:
“Tanda Bukti Penerimaan Laporan/Informasi Dugaan TPK (Tindak Pidana Koru0psi.”
Febri Diansyah, selaku juru Bicara KPK menjamin dua hal tersebut tidak berhubungan.
“Perlu kami tegaskan, pengaduan masyarakat bersifat tertutup dan diproses di Direktorat Pengaduan Masyarakat yang berada di bawah Kedeputian PIPM (Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat). Ini merupakan kedeputian yang terpisah dengan tempat Novel bertugas, yaitu Direktorat Penyidikan pada Kedeputian Bidang Penindakan,” kata Febri.
Febri menyatakan bahwa terdapat upaya dari pihak lain untuk terus menyerang KPK dengan berbagai cara. Febri menjamin bahwa foto itu sudah masuk dalam kategori berita bohong alias hoaks.
“Kami pandang bentuk serangan dan penyebaran informasi tidak benar dan dapat membentuk wacana negatif tentang KPK dan pegawai KPK Novel Baswedan,” kata dia.
“Setelah kami cek, peristiwa dalam foto tersebut terjadi setelah salat pada awal Juni 2017. Saat itu Novel masih dalam proses perawatan mata setelah operasi di Singapura. Sebagaimana kita ketahui, Novel diserang dengan siraman air keras usai sholat subuh pada 11 April 2017 lalu. Satu hari kemudian, ia dilarikan ke RS di Singapura untuk mendapatkan tindakan medis,” tuturnya. (NRY-www.harianindo.com)