Jakarta- Kepolisian melakukan pengamanan terhadap lima mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta yang diketahui mengangkut batu dan bensin di Gardu Tol Pejompongan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Bensin yang ada di dalamnya diduga kuat akan digunakan untuk membuat dan merakit bom molotov.
Hal itu diungkapkan oleh Kepolisian melalui akun twitter @TMCPoldaMetro. Dalam cuitan, ambulans diamankan pada pukul 02.15 WIB, Kamis (26/09).
“02.15 WIB, Polri amankan 5 kendaraan ambulans milik Pemprov DKI yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jalan Gatot Subroto,” mengutip akun twitter @TMCPoldametro, Kamis (26/09).
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta Widyastuti belum memberikan tanggapan untuk dikonfirmasi terkait kejadian tersebut.
Begitu pula dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. Dia juga tidak memberikan tanggapan saat dimintai keterangan.
Pelajar dari berbagai sekolah melakukan aksi di sekitar Gedung DPR/MPR pada Rabu kemarin (25/09). Aksi demonstrasi tersebut akhirnya berujung ricuh.
Massa pelajar berulang kali melempari aparat kepolisian dengan batu, petasan, dan peralatan lainnya. Akhirnya aparat pun berusaha untuk membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata.
Tol dalam kota juga semapt dilakukan penutupan. KRL juga terganggu hingga membuat penumpukan penumpang di Stasiun Tanah Abang.
Puluhan massa berseragam putih abu-abu juga sempat melakukan aksi pembajakan terhadap bus jurusan Blok M-Bandara Soetta di depan RS Pelni Jakarta. Massa memaksa sopir bus untuk mengangkut mereka.
Polisi lalu menangkap sekitar 570 pelajar. Mereka dikumpulkan di Polda Metro Jaya.
“Iya benar sudah 570 pelajar,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Rabu (25/09).
Selain itu, kepolisian juga menggelandang sekitar 200 pelajar yang didapati hendak ikut demontrasi. Mereka diamankan saat dalam perjalanan menuju Gedung DPR/MPR. (Hr-www.harianindo.com)