Riyadh – Konflik antara Saudi dan Iran belum berakhir. Bahkan, Arab Saudi mengantisipasi serangan militer Iran dengan melakukan uji coba sirene udara. Sirene peringatan tersebut menggema ke sejumlah kota di Arab Saudi.
Pertahanan sipil mengatakan bahwa uji coba dilakukan untuk memastikan sirene peringatan itu siap digunakan jika sewaktu-waktu diperlukan.
Usai serangan kilang minyak Saudi, diduga konflik antara Saudi dan Iran akan semakin memanas.
Iran masih tidak mengakui telah menyerang Arab Saudi. Di sisi lain, Amerika dan Saudi meyakini serangan itu sengaja dilakukan Iran dengan mengatasnamakan kelompok bersenjata Yaman, Huthi.
AS dan Saudi merencanakan serangan balasan, guna menanggapi peristiwa peledakan dua fasilitas kilang minyak terbesar di dunia itu.
Donald Trump , selaku Presiden AS menyampaikan bahwa sejumlah opsi yang mungkin bisa dipertimbangkan sebagai balasan atas serangan Iran.
“AS ada di samping Arab Saudi dan mendukung haknya untuk mempertahankan diri,” ujar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo melalui Twitter, setelah bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman di Jeddah.
Javad Zarif, selaku Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa serangan militer AS dan Saudi terhadap Iran akan menghasilkan peperangan yang tidak ada habisnya.
“Saya membuat pernyataan yang sangat serius bahwa kita tidak menginginkan perang. Kita tidak ingin terlibat dalam konfrontasi militer,” kata Zarif. (NRY-www.harianindo.com)