Jakarta – Sempat viral, letak trotoar yang berada di tengah Jalan Kalimalang, Jakarta Timur, mendapat tanggapan dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Disebutkan bahwa hal tersebut merupakan kesalahan perencanaan dalam pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
“Di kala koordinasi dengan Dinas Bina Marga ada kesulitan proses koordinasi, sementara mereka (pengembang Becakayu) harus kejar waktu sehingga perencanaan pengembang Becakayu yang dipakai,” kata Kepala Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Andreas Eman di Jakarta, Senin (16/09/2019).
Diketahui bahwa trotoar yang berada di Jalan Kalimalang tersebut memiliki panjang antara 5 hingga 10 meter. Trotoar tersebut memanjang terpisah-pisah dengan jarak 5 meter dari Pangkalan Jati hingga Jalan Raden Inten yang jauhnya 3 kilometer.
Baca Juga: Viral Trotoar di Jalan, Anies Minta Wali Kota Jaktim Benahi
Sebagai kompensasi atas pembangunan Tol Becakayu, pihak pengembang kemudian membuat trotoar di Jalan Kalimalang. Akan tetapi, kata Andreas, terjadinya miskomunikasi menyebabkan pihak pengembang membangun trotoar berdasarkan kondisi awal badan jalan.
Pada saat itu, trotoar sengaja dibangun di lokasi sedemikian rupa lantaran masih ada petakan tanah milik warga di bahu jalan. Menurut Andreas, letak trotoar yang berada di tengah jalan berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
“Saya lihat dari segi bahaya lalu lintasnya kalau trotoar itu dipaksakan ada di tengah jalan,” ucap Andreas.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi dan berkoordinasi dengan pengembang Tol Becakayu. Rencananya, trotoar tersebut akan dibongkar dan dipindahkan.
“Dalam waktu dekat trotoar itu akan dibongkar dan dipindah ke sisi jalan,” ujar Anwar. (Elhas-www.harianindo.com)