Jakarta – Sebelumnya, kayu bajakah digadang-gadang menjadi obat kanker berkat karya penelitian ilmiah siswa SMAN 2 Palangka Raya. Kini muncul racun duri ikan lionfish yang juga disebut menjadi penyembuh kanker.
Mustika Sari, Sarah Salsabila, dan She Liza Noer adalah tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) yang melakukan penelitian terhadap lionfish. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan literatur yang membahas lionfish sebagai penyembuh kanker serviks.
“Kami menggali literatur terkait penggunaan lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alam,” kata Mustika Sari.
Hasil penelitian yang mereka lakukan menunjukkan bahwa racun lionfish mampu membunuh sel kanker. Racun lionfish memiliki kandungan peptida yang mampu menghambat perkembangan sel kanker.
Proses untuk mendapatkan kandungan protein peptida, mereka melakukan ekstraksi terhadap racun duri ikan singa tersebut. Racun tersebut kemudian melalui proses pemanasan untuk mendapatkan hasil murni. Ekstrak murni itulah yang kemudian diuji coba.
“Hasil yang diperoleh dari pengujian in vitro terlihat adanya efek inhibisi terhadap sel kanker serviks. Efek inhibisi ini menunjukkan pengujian berhasil membunuh sel kanker yang ada,” papar Mustika.
Akan diperlombakan di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional pada akhir Agustus 2019, penelitian ini bermula dari fakta bahwa lionfish merupakan spesies invasive. Dengan jumlah yang membludak, lionfish mengganggu keseimbangan ekosistem laut.
Untuk mengurangi populasi ikan yang mengganggu nelayan tersebut, maka lionfish bisa didayagunakan sebagai sumber obat kanker. Dengan begitu, jumlah lionfish di lautan bisa dikendalikan. (Elhas-www.harianindo.com)