London – Mantan militan kelompok Negara Islam (IS) asal Inggris yang dijuluki sebagai “Jihadi Jack” mengharapkan bahwa pemerintah Kanada dapat mengambilnya dari penjara Kurdistan setelah London mencabut kewarganegaraannya.
Dalam sebuah wawancara dengan ITV, pria bernama asli Jack Letts itu menyatakan bahwa dia sudah tidak terkejut dengan keputusan Inggris untuk mencabut kewarganegaraannya. Letts yang juga memiliki kewarganegaraan Kanada berharap Ottawa mempunyai itikad untuk membebaskan dirinya dari penjara Kurdistan yang selama ini menahannya.
“Saya tidak berpikir dari mana Anda berasal didasarkan pada selembar kertas. Sejujurnya hal-hal ini tidak memiliki banyak arti bagi saya. Saya tidak berpikir kewarganegaraan Inggris adalah masalah besar,” kata Letts menurut kutipan dari ITV yang dilansir Reuters, Selasa (20/08/2019).
“Saya selalu merasa bahwa saya orang Kanada, ayah saya orang Kanada, dan saya toh tidak pernah diterima sebagai orang Inggris… Saya berharap Kanada membawa saya dari sini, saya bisa pergi ke sana, ke penjara, tentu saja” ungkapnya.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara ITV pada Februari, Letts menyatakan bahwa dirinya ingin kembali ke Inggris lantaran dia menganggap negara itu sebagai rumahnya.
Pemerintah Kanada pada Senin menyatakan bahwa mereka merasa kecewa dengan keputusan Inggris untuk sendiri “melepaskan tanggung jawab mereka” dengan mencabut kewarganegaraan Letts.
Berdasarkan laporan media, Letts melakukan perjalanan dari Inggris ke Suriah untuk bergabung dengan IS, dahulu dikenal dengan nama ISIS, pada 2014 ketika ia berusia 18 tahun. Dia telah ditahan di penjara Kurdi selama dua tahun terakhir setelah ditangkap ketika ia berusaha melarikan diri ke Turki. (Hr-www.harianindo.com)