Jakarta – Terungkap bahwa salah satu bahasan utama dalam Ijtima Ulama IV adalah untuk mencari pengganti dari Prabowo Subianto dalam rangka menjalankan Pakta Integritas. Dalam acara ILC, Munarman mengatakan bahwa hal tersebut akan dibicarakan menyusul kandasnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sidang gugatan hasil Pilpres 2019 di MK.
“Kami meletakkan kerangka perjuangan itu kepada pakta integritas. Jadi itu parameter kami dan takdirnya itu tidak bisa diperjuangkan oleh Pak Prabowo sekarang,” ucap Juru Bicara FPI tersebut pada Selasa (30/07/2019).
Persoalan itulah yang rencananya akan dibahas di Ijtima Ulama IV pada 5 Agustus 2019. Bersama para ulama, forum Ijtima akan menentukan siapakah sosok yang dapat dipercaya untuk menjalankan Pakta Integritas.
“Dalam rangka apa? Pakta integritas yang 17 butir itu bisa kita perjuangkan. Kita tidak bisa menitipkan kepada Pak Prabowo karena sudah tidak megang kekuasaan, dalam konteks kontestasi Pemilu dia sudah kalah. Jadi saya kira, sekarang ini strategi kita mempraktikkan agar prinsip-prinsip keadilan sosial itu kembali bisa diterapkan,” ujar Munarman.
Baca Juga: Politisi Gerindra Berharap Ijtima Ulama IV Undang Prabowo
Sebagai alternatif pilihan, Munarman menyebut partai politik yang pernah mengusung Prabowo-Sandi agar bersatu membentuk koalisi oposisi. Berikutnya adalah membangun komunikasi dengan sejumlah anggota DPR dalam bahasan rancangan undang-undang. Tak hanya itu, nama Sandiaga Uno pun sempat terlontar dari ucapan Munarman.
“Jadi bisa dengan Bang Sandi yang punya (gagasan) soal ekonomi, dengan Bang Sandi yang punya OK OCE ini misalnya,” ucapnya.
Karena di mata Munarman, untuk memperbaiki kondisi bangsa, politik adalah satu dari sekian cara yang dapat dipilih.
“Jadi hanya salah satu cara, bukan satu-satunya cara dalam mencapai agenda-agenda perbaikan bangsa ini,” pungkasnya. (Elhas-www.harianindo.com)