Jakarta – Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mengabarkan bahwa Jakarta akan menjadi tuan rumah perhelatan balap mobil listrik dunia Formula E. Kejuaraan yang akan diselenggarakan pada pertengahan 2020 tersebut rencananya akan menggunakan jalan raya di Jakarta yang disulap sebagai sirkuit.
Untuk itu, Dinas Perhubungan DKI pun telah menyiapkan dua pilihan rute untuk Formula E. Rute pertama adalah Silang Monas Belakang Stasiun Gambir-Ridwan Rais-Tugu Tani-MI Ridwan Rais-Merdeka Selatan-Wisma Antara-Berputar ke Kedubes AS-Monas-Ridwan Rais.
Sementara untuk alternatif rute kedua adalah Silang Monas Selatan-belakang Stasiun Gambir-Ridwan Rais-Merdeka Selatan-bundaran air mancur-Silang Monas Selatan.
Baca Juga: Upaya Anies Gelar Balap Formula E di Jakarta
Meskipun Jakarta memiliki wacana besar, namun sejumlah warga DKI Jakarta menolak penggunaan jalan-jalan protokol sebagai sirkuit. Agus (49) adalah supir taksi yang merasa dirugikan oleh wacana Formula E tersebut.
“Kalau jalan seperti Jalan Merdeka Selatan, Silang Monas dijadikan sirkuit bakal macet banget nantinya. Di Jakarta jalan ditutup sedikit aja macetnya di mana-mana. Apalagi kalau misalnya acaranya lebih dari dua hari, kayaknya tidak memungkinkan,” keluh Agus.
Tak hanya Agus, Shidiq Kamseno (47) juga merasa keberatan apabila sejumlah jalan dijadikan sirkuit. Menurutnya, perubahan jalan menjadi sirkuit akan mengganggu sejumlah pegawai kantor yang akan beraktivitas. Baik Agus maupun Shidiq berharap agar perhelatan Formula E dilaksanakan di Sirkuit Internasional Sentul saja.
“Jalan-jalan itu kan jalan utama. Ya tentunya akan mengganggu aktivitas warga. Lebih baik di Sirkuit Sentul saja,” kata Shidiq pada Rabu (17/07/2019). (Elhas-www.harianindo.com)