Jakarta- Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman mengeluarkan pernyataan dengan tegas bahwa Rizieq Shihab beritikad kembali ke Indonesia dari Arab Saudi. Namun hal tersebut terganjal lantaran ada pihak di Indonesia yang mencegah Imam Besar FPI itu keluar Arab Saudi.
“Saya tegaskan Habib Rizieq bukan tidak mau pulang. Tetapi Habib Rizieq tidak bisa pulang karena terhalang, ada handicap-nya yaitu berupa pencegahan keluar dari wilayah Saudi atas permintaan dari pihak kita di sini,” ujar Munarman yang juga menjabat Sekretaris Umum FPI itu di Hotel Alia Cikini, Jakarta, Senin (15/07).
Munarman masih bungkam terhadap pihak yang dimaksud. Ia juga enggan membenarkan “pihak di sini” yang dimaksud adalah pemerintah Indonesia.
Ia mengaku bahwa dirinya sudah melihat dokumwn yang mencegah Rizieq untuk kembali ke Tanah Air.
Bahkan, Munarman mengklaim Rizieq pernah menceritakan bahwa otoritas Arab Saudi menyampaikan permintaan pencegahan ke luar Arab Saudi berasal dari Indonesia. Informasi itu diperoleh saat Rizieq diwawancara oleh otoritas Arab Saudi.
Dalam wawancara itu, Munarman menyebut otoritas Arab Saudi sempat menanyakan sejumlah kasus hukum yang melibatkan Rizieq. Saat itu, ia mengklaim mampu membantah kasus hukumnya dengan sejumlah bukti.
“Namun, begitu Habib Rizieq mau keluar tidak bisa, dilarang keluar. Kenapa? Ya tidak tahu alasannya. Pokoknya ada permintaan,” ujarnya.
Di sisi lain, Munarman menyatakan bahwa pihaknya akan membahas kepulangan Rizieq ke Indonesia dalam ijtima’ ulama dan tokoh nasional ke-4 yang akan diselenggarakan oleh GNPF-Ulama.
Namun, ia mengklaim bahwa FPI telah berupaya untuk memulangakn Rizieq sebelum ijtima’ ulama diselenggarakan.
“Pokoknya kami berjuang ada atau tidaknya ijtimak ulama,” ujar Munarman.
Adapun nantinya ada pembahasan kepulangan Rizieq dalam ijtimak, kata dia, merupakan cara ulama memperjuangkan keadilan. (Hari-www.harianindo.com)