Jakarta – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan perihal isu pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Muzani menyoroti pertemuan Prabowo-Jokowi pada Pilpres 2014 yang digelar hanya beberapa minggu sebelum pelantikan.
“Kalau me-review pada 2014, kan pertemuan Jokowi dan Prabowo terjadi dua minggu sebelum pelantikan presiden. Dari situ saja kan terlihat kalau kita jangan terburu-buru dalam menentukan sikap,” kata Muzani di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (28/06/2019).
Isu rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo telah mencuat ke permukaan. Isu tersebut bergulir hingga pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal gugatan hasil pilpres selesai.
Anggota Dewan Pembina Gerindra Maher Algadri berdalih atas upaya rekonsiliasi itu. Maher menyatakan bahwa dalam demokrasi kalah dan menang adalah sebuah hal yang wajar.
“Kalau saya bilang jangan, proses demokrasi itu adalah pemilihan. Jadi yang kalah biar tetap kalah, yang menang, menang,” kata Maher di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Kamis (27/06) malam.
Bahkan ada isu Jokowi dan Prabowo telah melakukan pertemuan di Thailand beberapa waktu lalu. Namun isu tersebut tidak dibenarkan oleh Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
“Itu dia yang saya nggak ngerti. Apakah Pak Jokowi benar ke Thailand? Jadi saya nggak bisa tahu kapan waktunya gitu. Karena waktu Pak Prabowo itu cuma sehari transit saja. Kalau dari Eropa kan selalu begitu, sebelum balik ke Indonesia, transit sehari di Bangkok. Istirahat supaya nggak jet lag. Itu sudah prosedur memang,” kata Dasco, Jumat (28/06). (Hari-www.harianindo.com)