Jakarta- Anggota dewan pembina Partai Gerindra Mulyadi berdalih bahwa kabar yang menuding Ketua Umum Gerindra yang juga calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto dan partainya meminta jatah jabatan kepada pihak kubu 01.
“Jabatan bukan tujuan 02, itu spekulasi, yang jelas Gerindra akan mengawal dan menjaga kedaulatan rakyat,” kata Mulyadi, Selasa (25/06).
Kabar tentang persatuan politik kedua kubu yang bersengketa, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencuat ke permukaan menjelang putusan sengketa pilpres di MK.
Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini mengklaim bahwa tidak menutup kemungkinan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memperoleh jatah jabatan dewan pertimbangan presiden (wantimpres) di pemerintahan Joko Widodo di periode 2019-2022.
Mulyadi menegaskan bahwa Gerindra akan menolak tawaran tersebut.
“Pasti menolak,” katanya.
Mulyadi menyatakan bahwa partainya akan terus konsisten di jalan untuk memperjuangkan kemenangan Prabowo-Sandi.
“Kita istiqomah bersama rakyat untuk memperjuangkan hak konstitusi rakyat. Kita yakin kebenaran akan menemukan jalannya sendiri, suara rakyat adalah suara Tuhan,” katanya.
Dia mengklaim bahwa kemenangan dengan carayang tidak dibenarkan bukan saja berkhianat pada rakyat tapi juga sudah menodai prinsip moral yang menjunjung tinggi nilai kejujuran.
“Kita tetap menjaga dan menghormati pilihan dan pengorbanan rakyat,” katanya.
Juru Bicara BPN Andre Rosiade juga menyatakan bahwa tidak ada satupun pimpinan Partai Gerindra, termasuk Prabowo yang bertemu dengan Jokowi ataupun pewakilannya untuk membicarakan kesepakatan terkait bagi-bagi jabatan politik di pemerintahan.
Ia pun menyindir manuver Wasekjen PAN Faldo yang hanya cari perhatian belakangan ini dengan melontarkan pernyataan tentang kemungkinan Prabowo menjadi wantimpres.
“Pimpinan Gerindra tidak ada yang datang minta-minta jabatan,” kata Andre. (Hari-www.harianindo.com)