Jakarta – Politisi Gerindra Fadli Zon menyebut meski mudik tahun ini diklaim lancar oleh pemerintah, masyarakat mengeluhkan tarif tol yang dinilai masih mahal.
Mengenai klaim tersebut, pengamat transportasi memberikan tanggapannya.
“Kalau tarif itu sudah ada hitungannya ya, investasi segala macam ya, dari pertimbangan tersebut pasti operator cari yang pas. Tarif yang ada menurut saya sudah murah, 1 kilometernya saja nggak jauh dari Rp 1.000, belum lagi mudik gini pasti ada diskon-diskon,” kata pengamat transportasi Djoko Setijowarno kepada detikFinance, Jumat (7/6/2019).
Ditambahkan pula oleh Djoko, dengan menggunakan tol pengguna jalan mendapatkan nilai lebih. Mulai dari tanpa hambatan, jalan yang mulus, hingga efektivitas waktu.
“Lagipula jalan tol ini kan bukan wajib dilewati juga ya, nggak mau bayar ya lewat jalan non tol bisa. Kalau lewat jalan tol kan bisa nyaman nggak ada hambatan kaya motor, atau yang lain,” kata Djoko.
Djoko juga mengungkap perbandingan pengalamannya lewat tol dari Jakarta ke Semarang. Dengan dana yang dia keluarkan menurutnya, nilai tambah yang didapatkan sangat setimpal.
“Kayak saya lewat tol dari Jakarta mau ke Semarang paling nggak Rp 300ribu-an ya, itu udah dapat fasilitas jalannya tanpa hambatan, waktu tempuh cuma 5-6 jam, nah kalau jalur non tol bisa 10 jam lebih, lihat efe kan,” ungkap Djoko.
“Jadi harga itu setimpal dengan nilai lebih yang kita dapatkan,” tegasnya.
Sebelumnya Fadli Zon menyebut walau arus mudik boleh dibilang lancar masyarakat masih mengeluhkan tarif tol dan tiket pesawat mahal.
“Ya memang seharusnya kan mudik itu tidak boleh ada hambatan. Yang saya banyak dapat keluhan itu harga tiket pesawat mahal, jalan tol masih mahal, gitu. Jangan-jangan karena itu menjadi semuanya lancar karena orang tidak sanggup memakai jalur-jalur yang convenience, yang enak,” kata Fadli usai silaturahmi dan open house Lebaran di Rumah Dinas Ketua DPR, komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu sore (5/6/2019). (Edy – www.harianindo.com)