Jakarta – Sejumlah pemudik sudah memenuhi jalan jelang H-5 Idul Fitri. Sejumlah pengamanan sudah disiagakan, termasuk untuk mengantisipasi adanya teror selama mudik lebaran.
“Kita juga dalam pengamanan ini, kita agar petugas pengamanan menggunakan baju sistem, jadi ada petugas didampingi petugas bersenjata, baik dari Polri, maupun dari TNI,” ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat meninjau Posko Terpadu Cikopo bersama Menhub Budi Karya Sumadi, Jumat (31/5/2019).
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Nila F.Moeloek.
Tito mengatakan, tahun 2018 sempat terjadi serangan teror personel kepolisian saat pengamanan lebaran di Solo dan Cirebon, Jawa Tengah. Berkaca dari hal tersebut, Polri mengambil langkah antisipasi tahun ini.
“Tahun lalu juga begitu, karena ada serangan teror waktu itu di Solo, demikian yang terjadi di Cirebon, ada petugas yang ketembak. Jadi menggunakan baju sistem. Jadi ada pengamanannya, dan bersenjata. Jadi polwan, didampingi oleh anggota yang koramil yang bersenjata,” jelas Tito.
Meski telah mengantisipasi, Kapolri mengaku belum menerima informasi adanya rencana serangan teror pada petugas dan masyarakat di arus mudik.
“Tapi kita tetap waspada karena ada beberapa sel yang ada di wilayah Jawa ini. Sebelum libur, ada 15 orang yang ditangkap dengan senjata api. Kemudian setelah pemungutan suara, juga ada sejumlah pelaku teror yang tertangkap di Bekasi, dengan barang bukti senjata api dan uang,” kata Tito.
Ia juga memastikan seluruh posko di jalur mudik tahun ini dijaga ketat. “Karena berdasarkan pengalaman dulu, di Jawa tengah ada pos yang dibakar, posnya kosong. Jadi dari pengalaman-pengalaman dan indikasi ini, kita tetap waspada,” ucap Kapolri.
Hingga seluruh jalur mudik terpantau mengalami peningkatan arus kendaraan. Namun dari pantauan sementara hingga Jumat (31/5/2019) siang, kondisi jalan masih lancar. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)