Cianjur – Istri Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Hilman Wahyudi menjadi korban penyekapan, Kamis (23/5/2019) malam. Korban disekap di rumahnya di Kampung Karangtengah, RT 002 RW 009, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, oleh dua orang tak dikenal.
Dadan Bunyamin (39), warga setempat yang turut menyelamatkan korban menuturkan, ia mendapati korban sedang terikat di tiang penyangga toren atau penampung air di teras belakang rumah.
Sebelumnya, Dadan yang tengah berjualan mie ayam di pinggir jalan itu mengaku didatangi suami korban untuk meminta bantuan warga. “Saya dan Pak Hilman dibantu ada tiga warga yang lain lalu datangi lokasi. Saya lewat belakang, sedangkan yang lain lewat depan,” jelasnya.
Tiba di belakang rumah, Dadan mendapati korban tengah terikat di besi penyangga toren di teras belakang, sedangkan kain yang menutup mulut korban terlihat sudah terlepas.
“Saya naik ke tembok tapi belum berani turun khawatir masih ada pelaku di dalam rumah. Tapi Bu Yanti minta saya mengecek anaknya yang ada di dalam rumah,” katanya.
Ia pun coba memberanikan diri untuk turun kemudian melepaskan ikatan tangan korban. “Saat itu saya tidak melihat orang lain (pelaku). Mungkin sudah kabur sebelum warga datang,” ujarnya.
Sementara itu, Bambang Hendra, saudara korban yang ditemui di rumah korban mengatakan, sengaja datang setelah mendengar kabar adiknya disekap semalam.
“Iya katanya disekap, tapi saya tidak tahu detil kejadiannya karena saya belum bicara banyak dengan adik saya,” katanya singkat kepada wartawan, Jumat (24/5/2019) pagi.
Pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, Jumat pagi sendiri terlihat sepi. Pintu dan jendela rumah bercat hijau itu terlihat tertutup. Sebelumnya, jajaran Polres Cianjur yang menangani kasus tersebut masih melakukan penyelidikan termasuk mendalami motif dari kejadian tersebut.
Baca juga: Polisi Lakukan Kunjungan ke Markas FPI di Petamburan
“Masih kami dalami, jika memang ada perkembangan kami informasikan lagi,” kata Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Budi Nuryanto kepada wartawan di lokasi kejadian, semalam.
Sejauh ini, ditegaskan Budi, tidak ada dugaan motif yang mengarah pada profesi suami korban sebagai Ketua KPU Cianjur. “Doakan saja cepat terungkap,” katanya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)