Jakarta – Polres Jakarta Barat berkunjung ke markas FPI di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2019). Kunjungan tersebut terkait silaturahmi pascakericuhan pada Selasa hingga Kamis (21-23/5) di Petamburan dan Slipi, Jakarta Barat.
Wakapolres Jakarta Barat AKBP Hanny Hidayat mengatakan kunjungan untuk mempererat hubungan polisi dengan FPI. Polisi juga menyerap aspirasi dari FPI terkait insiden 22 Mei.
“Dari pihak FPI menyesalkan ada yang meninggal karena kejadian tersebut. Dan meminta agar anggota laskar yang diamankan untuk dijaga dan tidak dianiaya dan masih banyak yang belum diketahui keberadaannya sampai saat ini,” kata Hanny lewat keterangan tertulisnya.
Hanny menyebut kericuhan 22 Mei akan menjadi pembelajaran pihaknya bersama FPI. Petinggi FPI juga berpesan kepada polisi agar saling menahan diri. “Selesai acara, diakhiri dengan saling bersalaman dan berpelukan. Ini terbukti bahwa semuanya adalah saudara di bulan suci Ramadhan ini,” ujar Hanny.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Panglima FPI Pusat Ustadz dan Panglima FPI DKI Jakarta Ustadz Subhan.
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengajak ulama dan Majelis Zikir menghalau massa yang ingin masuk ke Jakarta. Pada saat itu, Rabu (22/5), kondisi Petamburan dan Slipi terjadi ketegangan.
Baca juga: Sandiaga dan Tim Siapkan Dokumen Gugatan Pilpres ke MK
“Iya, kita libatkan ulama dan Majelis Zikir untuk menghalau massa,” kata Hengki Haryadi saat dihubungi.
Hengki mengungkapkan, massa yang ingin masuk lewat Petamburan mulai mundur. Peran aktif para ulama FPI menurutnya sangat membantu. “Sangat membantu para ulama. Kita di sini bersinergi, bekerja sama,” ujar Hengki. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)