Jakarta – Menanggapi pernyataan Kivlan Zen yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu licik, politisi Demokrat Andi Arief balik menyerang.
Andi menuding Kivlan termasuk kategori orang kalah baginya.
“Saya tidak terkejut, karena dalam catatan saya Pak Kivlan ini masuk dalam kategori orang kalah,” kata Andi kepada wartawan, Kamis (9/5/2019).
Andi kemudian menyinggung soal peristiwa 1998 yang menurutnya merupakan kegagalan Kivlan dalam melindungi Soeharto.
“Tahun 1998 Pak Kivlan gagal membantu Pak Harto, sampai Pak Harto tumbang,” jelas Andi.
Andi juga menuding soal bisnis Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pamswakarsa) yang juga gagal mempertahankan Presiden Habibie.
“Tahun 1998 juga Pak Kivlan yang menjadi komandan bisnis Pamswakarsa gagal mempertahankan Pak Habibie. Pamswakarsa telah membawa korban rakyat cukup banyak dimana masa pro-demokrasi diadu dengan Pamswakarsa. Rakyat puluhan tewas, Pak Kivlan mendapat untung dari bisnisnya,” ucap Andi.
Menurut Andi, Kivlan hanya ingin mencari perhatian Prabowo Subianto, namun ia tidak mengerti taktik dan strategi.
“Munculnya Kivlan Zein sekarang saya kira untuk mendapatkan perhatian Pak Prabowo untuk kembali membuat bisnis massa demonstrasi. Kivlan nggak peduli dengan berapa besar jatuh korban,” kata Andi.
“Secara umum Pak Kivlan tentara yang kurang mengerti taktik dan strategi dalam periode demokrasi sipil. Bagi orang yang kalah dan tidak mengerti dimana letak kekalahannya maka paling mudah bilang orang licik,” lanjutnya.
Terkait tudingan Kivlan bahwa SBY lebih mendukung Jokowi daripada Prabowo, Andi meminta untuk tidak menyalahkan keadaan.
“Setahu saya tahun 2014 itu Prabowo kalah oleh Pak Jokowi, bukan oleh Pak SBY. Kalau tahun 2009 benar bahwa Prabowo gagal menjadi wapres berpasangan dengan Megawati (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) karena faktor SBY. Karena SBY adalah capres yang dihadapi Prabowo. Tentara itu tabu untuk menyalahkan suatu peperangan karena faktor orang lain. Apalagi melibatkan rakyat,” sindir Andi.
Seperti diketahui sebelumnya, Kivlan menyerang SBY saat mengomentari cuitan Andi Arief yang menyebutkan adanya ‘setan gundul’ di kubu Prabowo-Sandi yang memberikan informasi sesat.
“Orang Partai Demokrat nggak jelas kelaminnya, SBY nggak jelas kelaminnya, dia mau mencopot Prabowo supaya jangan jadi calon presiden dengan gayanya segala macam cara,” ujar Kivlan, di sela-sela melakukan demo di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kamis (9/5/2019).
“Dia saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik. Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014,” sambungnya.
(samsularifin – www.harianindo.com)