Jakarta – Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan, Presiden Joko Widodo memberikan respon positif terkait usulan dari Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) agar Jokowi membentuk Kabinet Zaken bila terpilih pada periode 2019-2024.
“Saya kira Bapak Presiden memberikan respons yang positif (usulan BPIP soal kabinet Zaken). Tapi apapun alasannya namanya juga usulan, karena itu menjadi kewenangan presiden, jadi sah-sah saja,” ujar Ali Mochtar Ngabalin, Kamis (9/5/2019).
Apalagi menurut Ngabalin, usulan tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Pengarah BPIP Ahmad Syafii Maarif yang menurutnya memiliki kapasitas dan kapabilitas.
“Itu usulan, saran, masukan dari orang-orang terbaik, orang-orang yang terpandang,orang-orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas, yang sekelas Pak Syafii Ma’arif itu kan tidak diragukan dari sisi kapasitasnya, kapabilitasnya, intelektualnya, sebagai seorang mantan pemimpin organisasi Islam terbesar di negeri ini tentu saja kan sesuatu yang bagus,” kata Ngabalin.
Sebelumnya, Syafii Ma’arif mengusulkan agar Jokowi membentuk kabinet zaken yang terdiri dari para ahli, bukan titipan dari partai politik, meski parpol boleh mengusulkan sejumlah nama.
“Kabinet yang terdiri dari orang orang ahli, boleh dari partai, tapi partainya jangan mengusulkan seorang tapi beberapa orang, presiden yang menentukan. Jadi presiden lebih berdaulat. Kalau tidak, kabinet yang lalu ini menurut saya banyak bolongnya,” ujar Syafii di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
(samsularifin – www.harianindo.com)