Jakarta – Mengenai pemindahan ibukota yang digaungkan Presiden Jokowi, kali ini empat kepala daerah yang digadang-gadang menjadi lokasi ibu kota baru diundang ke Istana untuk menjelaskan keunggulan wilayahnya masing-masing.
Keempatnya yakni Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran, dan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) yang diwakili Kepala Bidang Prasarana Wilayah Bappeda (Kaltim), Yusliando.
Ali Baal Masdar selaku Gubernur Sulbar mengatakan bahwa “Kalau di Sulbar lokasinya sudah ada, gratis semuanya, tidak merusak yang lain tapi kita dorong itu bagaimana ibu kota ini nanti dibangun dengan mudah dan cepat. Insyaallah ya kalau ini jadi kami Sulbar juga siap untuk itu,”
Sedangkan Sahbirin Noor selaku Gubernur Kalsel berkata “Begitu tuanya bebatuan, dan dampaknya kita lihat ini sejarah bencana di republik ini. Dampaknya dengan bebatuan yang tua secara geologi, maka musibah atau bencana gempa nihil di Kalsel. Ini juga potensi besar untuk menempatkan sebuah negara yang jauh dari bencana,”
Senada dengan Sahbirin, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran juga menjelaskan di wilayahnya ketersediaan air sangat melimpah karena dikelilingi daerah aliran sungai (DAS). Dengan luas wilayah Kalteng yang 1,5 kali luas Pulau Jawa, Sugianto menawarkan tiga lokasi untuk menjadi ibu kota baru.
“Tapi kalau Presiden berkenan saya ajukan di tiga tempat, yaitu di Palangkaraya 66 ribu hektare lebih, Kabupaten Katingan 120 ribu hektare lebih, di Kabupaten Gunung Mas ada 121 ribu hektare lebih. Kita siapkan antara 300-500 ribu hektare,” terangnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)