Jakarta – Sidang Isbat Kementerian Agama sudah berencana untuk dilaksanakan pada 5 Mei sore. Namun PP Muhammadiyah sudah mengumumkan kapan puasa akan dimulai.
Muhammadiyah Amin selaku Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag sudah menuturkan bahwa seperti biasanya penetapan awal puasa, lebaran, maupun Idul Adha diambil dalam sidang isbat. Dia tidak mempersoalkan keputusan Muhammadiyah yang sudah menetapkan awal puasa jatuh pada 6 Mei.
“Semoga (1 Ramadan hasil sidang isbat, Red) bisa sama dengan yang telah diumumkan oleh PP Muhammadiyah,” katanya.
Dia menuturkan jika saat sidang isbat nanti hilal atau bulan muda bisa dilihat atau diamati, maka awal puasa jatuh pada 6 Mei.
Dengan demikian pada 5 Mei malam, umat Islam sudah mulai melaksanakan salat tarawih. Sebaliknya jika pada 5 Mei hilal tidak tampak atau tidak teramati, maka 1 Ramadan atau awal puasa jatuh pada 7 Mei.
Meskipun belum ada keputusan, hampir bisa dipastikan saat digelar sidang isbat nanti hilal akan wujud atau terlihat. Pasalnya merujuk pada hisab atau perhitungan Muhammadiyah, tinggi hilal pada 5 Mei nanti mencapai 5 derajat di atas ufuk. Sehingga cukup mudah untuk diamati para perukyat.
“Mari mempersiapkan diri dalam menyambut bulan suci Ramadan,” katanya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)