Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemhan) Indonesia meneken kontrak pengadaan alat utama sistem pertahanan atau alutsista, yakni tank dari Rusia untuk Marinir , senilai total USD 175,2 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun.
Kontrak senilai itu dilakukan, masing-masing untuk pengadaan Tank -3F senilai USD 108 juta dan kendaraan tempur atau angkut personel BT-3F senilai USD 67,2 juta. Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Brigjen TNI Bambang Kusharto dengan Advisor of General Director JSC Rossoboronexport, Konstantin V. Suetin dan Kiriil S. Karev.
Saat menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut Senin (22/4), Sekjen Kemhan Laksdya TNI Agus Setiadji menyatakan, penandatanganan ini merupakan bagian yang cukup strategis bagi kedua belah pihak. “Karena terkait dengan pemenuhan rencana strategis, demi mewujudkan kemampuan marinir yang disegani baik lokal, regional maupun global,” katanya seperti dikutip dari situs Kemhan.
Baca juga: Moeldoko Jelaskan Alasan Pengunduran Diri Bupati Madina
Tidak menutup kemungkinan di masa mendatang, Indonesia masih akan melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan pihak Rossoboronexport, untuk kerja sama pengadaan perlengkapan militer. Yang menjadi kata kunci bagi Indonesia, setiap pengadaan barang dan jasa harus melibatkan industri dalam negeri sebagai counterpart dalam proses ToT.
Sementara itu, Bambang menambahkan, kerja sama ini merupakan bukti pemerintah Indonesia , menaruh kepercayaan terhadap produk-produk Rusia dalam hal ini penyediaan tank atau ranpur. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)