Jakarta – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Abdurahman Suhaimi mengamini proses pemilihan wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta mandek. Padahal, pemilihan wagub bisa sederhana dan cepat jika Partai Gerindra mau.
“Sebenarnya sederhana sekali. Benar sederhana sekali. Tinggal sekarang kemauan saja,” kata Suhaimi di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa, (2/4/2019).
Gerindra dan PKS adalah partai yang memiliki hak untuk mengajukan wagub. Keduanya adalah pengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang memenangkan Pilkada DKI 2017.
Ketua komisi B DPRD DKI Jakarta ini mengaku sudah mendorong Gerindra untuk bergerak cepat. Namun, bukan berjalan cepat, proses pemilihan wagub justru jalan di tempat.
“Sejak awal kita dorong itu enggak maju-maju. Kan persoalannya bukan di PKS. Ketika mengajukan saja persoalannya di Gerindra. Sekarang ada pansus (panitia khusus) berarti lebih kompleks lagi karena melibatkan fraksi-fraksi,” tutur dia.
Suhaimi memperkirakan pemilihan wagub pengganti Sandiaga Uno baru berjalan usai Pemilu 2019. Hal ini tak bisa dielakkan karena seluruh anggota DPRD DKI tengah sibuk kampanye.
Baca juga: Ratna Sarumpaet Nilai Nanik S. Deyang Tidak Berikan Kesaksian yang Sebenarnya
“Kita berharap April selesai. Ya kan 17 April kita pemilu,” ungkap dia.
Sementara itu, sudah delapan bulan PKS dan Gerindra DKI Jakarta belum menentukan pengganti Sandiaga Salahuddin Uno yang mundur karena maju sebagai calon wakil presiden. Proses pemilihan wagub pun semakin lama dan berbelit-belit. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)