Jakarta – Sebuah video yang berisi tentang seorang nenek yang mendapat uang sebesar Rp 500 ribu dari Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto telah menjadi viral di media sosial.
Dalam video yang telah beredar luas tersebut, nenek itu mengaku diberikan uang Rp 500 ribu setelah berfoto bersama Prabowo dalam kampanye di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun sayangnya hal berbeda diungkapkan nenek itu baru-baru ini.
Belakangan, si nenek bicara dalam video lainnya yang menyatakan dirinya tidak menerima uang seperti disebut-sebut lewat video yang beredar sebelumnya. Bahkan video nenek tersebut juga disebarluaskan oleh para elite BPN.
Baca juga : Kampanye di Sidoarjo, Sandiaga : “Mau Tagihan Listrik Turun? Anak Muda Mau Dapat Kerja Cepat?”
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun ikut membela sang nenek dari fitnah yang ada. Fahri dengan tegas mengatakan bahwa nenek tersebut menjadi korban fitnah yang keji. Pembelaan tersebut diungkapkan Fahri melalui sejumlah rangkaian cuitan lewat akun Twitter-nya, @Fahrihamzah, Rabu (27/03/2019).
“Sebelumnya sempat difitnah, #PapuqIrah adalah seorang nenek (papuq) tua yg datang sukarela ke tengah lautan massa. Terhimpit, lalu dibawa naik panggung oleh @prabowo …dipeluk dan menyampaikan doa di telinga prabowo…mengharukan!,” tulis Fahri menyertai video yang diunggah di akun Twitter-nya.
Melalui cuitannya juga, Fahri menjelaskan bahwa ia juga sedang berada di lokasi saat peristiwa tersebut berlangsung. Dalam cuitannya, Fahri mengaku menyesal tak sempat menitipkan uang kepada nenek itu.
“Video ini yg mereka pakai untuk memfitnah #PapuqIrah . Saya sendiri menyesal gak sempat titip uang ke beliau sehabis jumpa @prabowo…nenek tua terhimpit ini pastinya harus mendapat perhatian @KPU_ID dan penyelenggara pemilu…nenek tua datang sendiri dan masih kalian fitnah…” ujar Fahri.
(Muspri-www.harianindo.com)