Jakarta – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon angkat bicara untuk memberikan klarifikasi tentang adanya tagar #AdzanBukanPanggilanNgopi untuk Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Seperti yang diketahui tagar tersebut muncul sebagai salah satu bentuk protes masyarakat untuk Prabowo lantaran azan bukanlah panggilan untuk ngopi melainkan untuk beribadah. Pernyataan minum kopi saat adzan sedang berlangsung diungkapkan Prabowo saat menyampaikan orasi dalam kampanye terbuka di Manado pada hari Minggu (24/03/2019) kemarin.
“Karena azan sudah berkumandang, saya hentikan dulu orasi. Kita harus menghormati panggilan beribadah. Saya juga bisa beristirahat untuk minum kopi dulu,” kata Prabowo saat itu.
Gara-gara Pak Prabowo memilih ngopi daripada langsung salat akhirnya jadi guyonan.
Termasuk tagar #AdzanBukanPanggilanNgopi ini sepertinya terinspirasi dari dagelan ini.
Ngaku pilihan ulama, kelakuan kok gini? pic.twitter.com/AkhQDDGEOC
— Zulfikar Akbar (@zoelfick) 25 Maret 2019
Baca juga : Prabowo : “Pertahanan Indonesia Terlalu Lemah, Karena Tak Punya Uang”
Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon mengatakan bahwasanya sikap yang ditunjukkan Prabowo itu merupakan sebuah bentuk penghargaan atas dikumandangkannya adzan. Sebab menurutnya Prabowo saat itu telah menghentikan orasinya saat mendengarkan suara adzan.
“Pak Prabowo mau minum kopi aja kan itu suatu penghargaan. Pak Prabowo sedang bicara ada azan dan berhenti. Itu penghargaan Pak Prabowo terhadap azan ya,” kata Fadli saat ditemui di Kompleks DPR, Selasa (26/03/2019).
Lebih lanjut Fadli menjelaskan mengenai duduk perkara masalah Prabowo ngopi saat azan ini. Menurutnya, Prabowo mengambil jeda untuk ngopi sebelum salat.
“Orang-orang di mana-mana juga biasa kalau urusan salat ya, abis itu kalau selesai acara orang biasakan ada waktunya. Bukan begitu azan langsung salat kalau kita ada kegiatan,” pungkas Fadli.
(Muspri-www.harianindo.com)