Wellington – Peristiwa penembakan brutal yang terjadi di dua masjid di Kota Christchurch, New Zealand, pada Jumat (15/3/2019) pekan lalu, membangkitkan rasa nasionalisme dan solidaritas warga New Zealand.
Pada saat umat Muslim melaksanakan ibadah shalat Jumat (22/3/2019) siang waktu setempat, ribuan warga New Zealand bergandengan tangan membentuk ‘rantai manusia’ sebagai pagar betis di sejumlah masjid di sana.
Aksi ‘human chain’ ini melibatkan warga non-muslim yang berdiri sejajar sambil saling mengaitkan lengan atau berpegangan tangan di luar masjid-masjid untuk melindungi para jemaah yang sedang menunaikan ibadah shalat di dalam masjid.
Dilansir Stuff.co.nz, Jumat (22/3/2019), aksi ‘rantai manusia’ ini dilakukan di luar Wellington Islamic Community saat shalat Jumat.
“Orang-orang berusaha memecah belah kami, tapi mereka mempererat kami bersama,” ucap salah satu warga yang ikut dalam aksi ini.
Aksi yang sama juga dilakukan di Masjid Kilbirnie di pinggiran Wellington, dan di luar Masjid Tauranga North Island.
Bahkan aksi ‘rantai manusia’ di Masjid Kilbirnie juga diikuti oleh Komisioner Kepolisian New Zealand Mike Bush, Wali Kota Wellington Justin Lester, anggota parlemen Grant Robertson, James Shaw dan Paul Eagle, serta para pemimpin komunitas keagamaan lainnya.
Seperti tidak mau ketinggalan, warga Auckland juga berbaris membentuk pagar betis manusia di luar Avondale Islamic Center.
Sejumlah wanita non-Muslim yang ikut dalam aksi ini juga mengenakan kerudung sebagai rasa solidaritas dan menghormati para korban yang tewas dalam peristiwa kelam pekan lalu itu.
Sebelumnya, aksi ‘rantai manusia’ ini digaungkan melalui kampanye ‘NZ Stand Together’ via Facebook oleh Jude Flippard.
Flippard berharap seluruh warga New Zealand mengikuti aksi ini sebagai dukungan kepada warga Muslim di sana untuk bisa kembali beribadah dengan damai.
“Ini telah mendapat restu dan persetujuan dari Kepolisian New Zealand dan Liaison Officer Komunitas Muslim (Auckland). Mari bentuk rantai manusia untuk kasih sayang dan dukung masjid-masjid setempat di sekitar Anda pada Jumat (22/3/2019) siang agar mereka bisa beribadah dalam damai,” kata Flippard.
(samsularifin – www.harianindo.com)