Damaskus – Juru Bicara Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Abu Hassan al-Muhajir menyerukan pembalasan terkait peristiwa penembakan terhadap jamaah di dua masjid di Christchurch, New Zealand, pada Jumat (15/3/2019) pekan lalu.
Dilaporkan The New York Times, Selasa (19/3/2019), Abu Hassan al-Muhajir, merilis rekaman audio berdurasi 44 menit yang berisikan seruan untuk melakukan pembalasan terkait apa yang terjadi di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood, di Christchurch.
“Pemandangan pembantaian di dua masjid seharusnya membangunkan mereka-mereka yang dibodohi dan seharusnya mengobarkan pendukung kekhalifahan untuk membalas dendam agama mereka,” kata Al-Muhajir dalam rekaman audio tersebut.
Muhajir juga menyinggung soal pertempuran yang terjadi, yang disebutnya sebagai pembantaian, di markas terakhir ISIS di Baghuz, Suriah.
“Di sini, di Baghuz, di Suriah, di mana muslim dibakar hingga tewas dan dibom oleh senjata pemusnah massal yang diketahui dan tak diketahui,” ujarnya.
Terkait pertempuran di Baghuz, para pejabat koalisi pimpin AS di Suriah mengklaim bahwa orang-orang yang tewas dalam pertempuran tersebut di adalah para tentara ISIS bersama istri dan anak mereka.
(samsularifin – www.harianindo.com)