Jakarta – Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Yandri Susanto mengapresiasi penampilan Sandi dalam debat antar cawapres pada Minggu (17/3/2019). Menurutnya, Sandi menyampaikan gagasan dengan tertata dan mudah dimengerti. Sementara, cawapres 01 Ma’ruf Amin dinilai sedikit berantakan dalam berbicara.
“Menurut saya, Sandi itu sangat tertata bagus, mudah dimengerti. Bukannya yang sebelah yang belepotan,” kata Yandri di Gedung DPR, Senayan, Senin (18/3/2019).
Selain itu, Yandri juga mengapresiasi wacana Sandi untuk meliburkan anak sekolah selama bulan Ramadhan. Hal itu, kata dia, sejalan dengan pemikiran PAN.
“PAN juga mendorong dan itu supaya libur. Nah, itu seiring sejalan dengan pemikiran dari tim Prabowo-Sandi. Kenapa Ramadhan harus libur? Ya, memang kalau dari sisi pengalaman selama ini toh yang masuk sekolah kan cuma setengah hari atau beberapa jam itu pun tidak maksimal,” ujar Ketua DPP PAN itu.
“Daripada setengah-setengah tidak maksimal dan itu memang bulan suci, bulan mayoritas umat muslim di Indonesia, memang sebaiknya dihormati, dan disucikan. Kemudian dihargai manusia sedang beribadah,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga menuturkan rencana penghapusan ujian nasional (UN) perlu dilakukan. Sebab, selama ini proses pelaksanaan UN sering terkendala dengan kebocoran soal hingga biasa yang mahal.
“Selama ini kan ujian nasional sering heboh, masalah kebocoran ujian, biaya mahal. Banyak orang tidak bisa tidak bisa bayar sesuatu hal yang menghambat ujian itu, kemudian ada permainan, ada joki dan sebagainya,” kata dia.
Pelaksanaan UN, kata dia, lebih baik diganti dengan pendidikan karakter yang sesuai dengan minat dan keinginan siswa.
“Anak didik kita itu kan bermacam-macam karakter dan keilmuannya, atau kecenderungan minatnya. Maka untuk menampung semua minat menampung semua keinginan itu sebaiknya memang dipetakan tidak disamaratakan,” pungkasnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)