Jakarta – KPK akhirnya angkat suara terkait pernyataan Romahurmuziy yang merasa dirinya dijebak melalui operasi OTT. KPK sudah menegaskan bahwa dalam operasi ini tak ada jebak-menjebak.
Saat ditemui di Kantor KPK siang tadi, Laode M Syarif menuturkan bahwa “Soal dijebak, menurut saya, tidak ada sama sekali, karena (bila dijebak, red), itu ada orang KPK pura-pura menjebak beliau, itu tidak ada,”
“Saya perlu jelaskan, tim KPK sebenarnya sangat berhati-hati. Tapi memang beliau pergi tempat lain, itu juga salah satu bukti KPK tidak menjebak yang bersangkutan, yang akhirnya bisa diikuti,” sambung Syarif.
Seperti yang telah diberitakan, Romahurmuziy ditetapkan sebagai tersangka suap seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kemenag. Diduga Romahurmuziy menerima duit total Rp 300 juta untuk membantu meloloskan seleksi.
Selain Romahurmuziy, dua orang lainnya yang menjadi tersangka adalah Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin. Kedua orang inilah yang diduga sebagai pemberi suap kepada Romahurmuziy.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)