Jakarta – AHY selaku Komandan Kogasma Partai Demokrat merasa perihatin dengan keadaan bangsa yang dinilai tak lagi guyup rukun. Dirinya menilai saat ini polarisasi makin kental hanya karena urusan politik.
Saat ditemui di Jaksel kemarin, AHY menuturkan bahwa “Sekarang ini kok mudah sekali kita dibentur-benturkan satu sama lain. Antara Islam dengan non-Islam, antara sesama Islam juga dibentur-benturkan. Betul? Sedih nggak? Sedih,”
“Kita harus menjaga toleransi, menjaga persatuan. Jangan gara-gara pemilu kemudian persaudaraan dan persahabatan rusak. Inilah yang harus kita cegah, jangan sampai terjadi perpecahan di antara kita. Mudah-mudahan pemilu nanti 17 April bisa berjalan dengan adil, damai, dan lancar. Tidak ada kerusuhan,” harapnya.
“Pilpres udah tahu siapa yang kita usung, siapa? Partainya apa sekarang? Partainya Demokrat. Jangan salah. Partainya Demokrat, nomor 14. Presidennya Prabowo-Sandi. Itulah komitmen dari Partai Demokrat,” tegasnya.
“Pantengin hasilnya, jangan sampai ada kecurangan. Pantengin, jangan tidur dulu. Nanti tidurnya kalau kita menang, insyaallah. Sekarang ini saatnya perjuangan akhir kita. Saya sebagai komandan pemenangan pemilu ingin memberikan semangat semua, jangan setengah-setengah. Jangan nanti-nanti, nggak ada lagi nanti. Begitu tiba-tiba tanggal 17 udah selesai,” ucap AHY.
“Ini harus menjadi semangat kita. Karena beliau pernah membesarkan kita semua, mari kita membuat beliau juga bangga bahwa walaupun beliau tidak ada di tanah air, kita semua tetap berjuang di tanah air dengan sekuat tenaga. Insyaallah kita bisa mencapai target yang kita ingin sasar,” tuturnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)