Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai pengakuan anggota Wantimpres, Agum Gumelar, terkait peristiwa penculikan aktivis 98 yang menyeret nama calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, bukanlah omong kosong.
“Pak Agum ngomong pasti ada alasannya,” kata Luhut, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Namun demikian, Luhut enggan untuk berkomentar lebih jauh terkait pengakuan Agum Gumelar yang menyebut keterlibatan Prabowo dalam peristiwa penculikan aktivis 98 tersebut.
“Kalau itu tanya saja Pak Agum,” ujar Luhut sambil tersenyum.
Sebelumnya, mantan anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP), Agum Gumelar, menyinggung soal peristiwa penculikan para aktivis pro demokrasi yang terjadi pada 1998 lalu.
Dalam rekaman video yang diunggah oleh akun Facebook Ulin Niam Yusron, Minggu (10/3/2019), Agum membeberkan bagaimana pemeriksaan DKP sehingga menyimpulkan Prabowo Subianto telah melakukan pelanggaran HAM berat sehingga direkomendasikan untuk diberhentikan dari dinas militer.
Agum juga mengaku telah berbicara dari hati ke hati dengan anggota Tim Mawar Kopassus yang merupakan mantan anak buahnya.
“Ketika dari hati ke hati (bicara) dengan mereka, di situlah saya tahu di mana matinya orang-orang itu, di mana dibuangnya, saya tahu detail,” kata Agum dalam video tersebut.
(samsularifin – www.harianindo.com)