Jakarta – Tokoh elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengaku merasa sangat menyesal saat mendengar kabar mengenai penangkapan Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief atas kasus dugaan penggunaan narkoba jenis sabu.
Masinton menilai bahwa tokoh politik tak seharusnya tertangkap atas kasus narkoba. Apalagi Andi merupakan salah satu petinggi PD. Selain itu, PD merupakan partai yang memiliki komitmen yang jelas sehingga seharusnya mampu memberikan teladan yang baik untuk publik.
“Bagi saya, itu seharusnya tidak terjadi karena Andi Arief ini adalah pimpinan Parpol, Wasekjen DPP Demokrat. Harusnya tidak terjadi dengan kejadian-kejadian seperti narkoba itu, ya apalagi komitmen partainya kan jelas, harusnya kan berikan teladan anti narkoba,” kata Masinton saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (08/03/2019).
Lebih lanjut Masinton menjelaskan dengan menyinggung tentang Andi yang kerap membuat cuitan-cuitan di akun Twitter miliknya untuk mengkritisi pemerintah. Menurut Masinton, tidak menutup kemungkinan cuitan-cuitan yang disampaikan merupakan efek halusinasi lantaran Andi berada di bawah pengaruh narkoba.
Baca juga : Arief Poyuono Ungkap Alasan Salahkan Jokowi Terkait Andi Arief Yang Terjerat Narkoba
“He-he-he…, ya mungkin saja, jadi terbawa ilusi-ilusi gitu. Halusinasi kadang ya, namanya efek ya. Itu kan bumbunya saja, efek,” jelasnya.
Masinton pun meminta agar penangkapan Andi sebagai tokoh politik tak lantas disebut sebagai bentuk kriminalisasi. Ia ingin agar peristiwa tersebut tak dikaitkan dengan politik. Sebab, kasus narkoba yang menimpa Andi adalah murni tindak kriminal.
“Kemudian kalau kasus ini jangan nanti dibilang kriminalisasi terhadap lawan-lawan politik Presiden. Kalau narkoba ya dihukum. UU-nya kan ada, kan gitu. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan politik,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)