Harian IndoJakarta – Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest tidak terima dengan pernyataan Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno yang menyebut PSI berlebihan dan minim implementasi di lapangan.
“Sekarang kalau minim implementasi, bagaimana menjelaskan fakta bahwa di banyak dapil, caleg-caleg DPR PSI sudah mengekor incumbent PDIP? Apa artinya? Bahwa masyarakat sudah jenuh dengan hanya sekedar pekik ‘merdeka’,” kata Rian Ernest kepada wartawan, Rabu (12/3/2019).
Rian kemudian menyinggung komitmen PDIP untuk antikorupsi, namun masih ada caleg dari PDIP yang berstatus mantan narapidana kasus korupsi.
“Apa konkretnya untuk melawan korupsi, kalau masih ada caleg eks koruptor diajukan lagi di April nanti?” tanya Rian.
Rian juga berkomentar soal dukungan PDIP terhadap pengesahan Perda Syariah.
“Lalu bagaimana dengan fakta bahwa PDIP terlibat aktif mengesahkan Perda Syariah? Bentuk nyata peraturan mayoritas di atas minoritas. Publik yang rindu partai nasionalis sejati sudah tidak akan puas diberikan jawaban ngawang seperti ‘pembumian gagasan’,” tandas Rian.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyebut PSI lebay dan kurang informasi. Hal ini menanggapi pernyataan dari Ketua Umum PSI Grace Natalie di acara Festival 11 di Medan, Senin (11/3/2019), yang menyebut partai nasionalis sebagai pendukung terbesar Perda Syariah.
“Mungkin partai baru ini kurang informasi. Dalam kasus-kasus tertentu terlihat genit atau lebay,” kata Hendrawan Supratikno kepada wartawan, Selasa (12/3/2019).
(samsularifin – www.harianindo.com)
