Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa kementerian yang ia pimpin tidak hanya mengurusi utang luar negeri, karena di dalam Kementerian Keuangan terdapat sejumlah Direktorat yang mengatur soal keuangan negara.
“Masyarakat tahunya kalau Kemenkeu utang, padahal kita enggak punya Dirjen Utang, yang ada Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), dirjennya namanya Pak Luky,” jelas Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Sri Mulyani menambahkan, Kemenkeu juga memiliki Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) yang dipimpin oleh Isa Rachmatawarta, yang menurutnya adalah orang terkaya di Indonesia.
“Tapi kalau soal aset enggak pernah dilihat, utangnya aja. Kita ada Dirjen Kekayaan Negara, Pak Isa, paling kaya di Indonesia,” kata Sri Mulyani bercanda.
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, masyarakat harus mengetahui berapa aset negara, selain jumlah utang.
“Seharusnya masyarakat juga mengetahui aset negara sekarang, jangan cuma utangnya saja,” ucap Sri Mulyani.
Untuk diketahui, jumlah utang pemerintah akhir Januari 2019 mencapai Rp 4.498,56 triliun, atau naik 13,64 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 3.958,66 triliun.
Sedangkan nilai aset negara naik sebesar Rp 4.190,31 triliun, menjadi Rp 5.728,49 triliun pada 2018.
Aset senilai itu terdiri dari 108.524 bidang tanah, 434.801 gedung dan bangunan, serta 391.084 jalan, irigasi dan jaringan.
(samsularifin – www.harianindo.com)