Jakarta – TKN Jokowi-Ma’ruf Amin ternyata menyayangkan aksi Malam Munajat 212 di Monas yang mana mereka nilai jadi seperti tempat berkumpul aktivis 1998.
Saat ditemui di Posko Cemara siang tadi, Bahlil Lahadalia selaku perwakilan TKN menuturkan bahwa “Monas itu tempat berkumpulnya bagi para kaum aktivis dulu pada tahun ’98/’99 itu, ngopi bareng. Nah kalau mau doa biasanya di masjid,”
Dirinya menilai bahwa seharusnya masyarakat bisa membedakan antara persoalan agama dan politik. Namun Bahlil juga menghargai peserta aksi yang datang dengan niat baik dan murni untuk berdoa.
“Begini, saya juga jadi bingung Munajat 212, jadi sah-sah saja, tetapi juga kita harus tahu kadar mana persoalan agama dijadikan sebagai persoalan politik. Tapi selama itu niatnya baik ya kita hargai saja,” kata Bahlil.
“Tapi yakinlah massanya ya itu-itu saja. Lu lagi lu lagi. Kita (TKN) tidak terlalu risau,” lanjutnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)