Harian IndoJakarta – Penetapan status tersangka Ustaz Slamet Ma’arif oleh dalam kasus dugaan pelanggaran pemilu mengejutkan banyak pihak. Tak sedikit pihak yang mempertanyakan tindakan tegas yang diambil Bawaslu pada Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212
Tak terkecuali Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Martak. Bahkan Yusuf menilai Slamet sama sekali tidak melakukan black campaign. Yusuf menyebut Slamet seolah-olah menjadi target dari pihak-pihak yang tak sejalan.
Baca juga : Habiburokhman : “Kami Pastikan Tidak Akan Biarkan Ustaz Slamet Sendirian”
“Jadi ini kan sebenarnya Ustaz Slamet itu kan diundang sebagai pribadi. Dan di situ ada tablig akbar, jadi tidak ada unsur-unsur black campaign. Mungkin ada… Diambillah alasan-alasan dengan ujaran-ujaran yang berkaitan dengan kampanye, padahal tidak ada. Nah, sudah diperiksa oleh Bawaslu, tiba-tiba dipanggil, mendapat panggilan dari Polresta Solo, terus tiba-tiba setelah diperiksa pada Kamis lalu. Kemarin keluarlah surat ditetapkan sebagai tersangka,” kata Yusuf saat ditemui di Jakarta, Senin (11/02/2019).
Yusuf menilai tidak ada tindakan penting yang gawat yang sudah dilakukan oleh Ustaz Slamet sehingga status Ustaz Slamet dinaikkan menjadi tersangka. Yusuf mengatakan bahwasanya Ustaz Slamet hanya tidak sejalan dengan pihak-pihak tertentu.
“Pertanyaannya sekarang, apakah seurgen itu, apakah sepenting itu. Kenapa kok seolah-olah ada kesan menarget orang yang tidak sejalan, atau orang-orang yang berada di oposisi, apakah itu terjadi ketidak-gentleman-an, kecuali menghujat, menjelek-jelekan nama orang atau pimpinan. Ini kan tidak,” pungkas Yusuf.
(Muspri-www.harianindo.com)
