Jakarta – Basuki Tjahaja Purnama (BTP) memutuskan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ini merupakan partai ke-4 BTP selama berkarier di dunia politik.
Langkah BTP yang sering berganti partai ini dianggap sebagai sebuah kelemahan dari sikap politiknya. Peneliti Indonesian Public Institute Jerry Massie mengatakan, kali ini BTP harus bisa konsisten berada di PDIP.
“Dia (BTP) harus komitmen dan setia dengan satu partai biar bisa diterima,” kata Jerry pada Jumat (8/2/2019).
Jerry menegaskan, kebiasan buruk BTP ini harus segera dihentikan. Sebab, setiap partai, kata dia, memiliki masalah masing-masing di internalnya. Ia juga menilai, langkah BTP bergabung ke PDIP tidak lama setelah bebas dari penjara karena kasus dugaan penistaan agama juga dianggap terburu-buru. Namun, menurutnya, semua itu tetap keputusan yang telah diambil mantan Gubernur DKI Jakarta itu. “Itu haknya beliau,” singkat Jerry.
Baca juga: KPK Sudah Limpahkan Berkas Bupati Malang ke JPU
Sementara itu, politikus Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menghormati pilihan BTP ke PDIP. Ia mengaku tak terkejut dengan pilihan itu, sebab BTP memang dikenal dekat dengan sosok Ketua Umum partai banteng moncong putih itu, Megawati Soekarnoputri.
“Kami menghormati pilihan politiknya beliau,” ungkap Ace.