Jakarta – Isu soal Presiden Jokowi yang anti kritik dan dugaan keterlibatan Prabowo dalam kasus pelanggaran HAM di tahun 1998 lalu juga menjadi bahan survei dari lembaga survei Median.
Dari hasil survei yang dilakukan pada 6-15 Januari 2019 mengungkapkan, 28 persen responden menilai Jokowi otoriter dan anti kritik.
Survei melibatkan 1.500 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling, dan margin of error diklaim sebesar +/- 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Yang menyatakan bahwa Pak Jokowi itu cenderung otoriter dan antikritik itu kurang lebih ada 28 persen, yang tidak setuju memang lebih besar, 63,4 persen,” kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019).
Terkait Prabowo, responden diberikan pertanyaan ‘jika ada yang mengatakan bahwa Prabowo melakukan pelanggaran HAM pada 1998 lalu, bagaimana menurut Anda?’. Dari pertanyaan tersebut, 11,4 persen responden setuju.
“Tapi kalau kita sandingkan dengan yang mengatakan Prabowo melakukan pelanggaran HAM, itu yang setuju dengan Pak Prabowo melakukan pelanggaran itu hanya 11,4 persen. Dan tidak semua segmen demografi mengerti apa yang terjadi pada 1998 lalu. Tetapi saat ini, lebih banyak segmen publik yang menganggap bahwa situasi yang terjadi sekarang ini mereka menganggap Pak Jokowi ini antikritik ketimbang Pak Prabowo melanggar HAM, 28 persen dibanding 11,4 persen,” jelas Rico.
(samsularifin – www.harianindo.com)