Jakarta – Pernyataan capres Prabowo Subianto terkait tentang korupsi yang salah satunya dipicu gaji kecil para pejabat, mendapat tanggapan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil). Menurut Emil, jika pejabat itu rakus dan tamak, gaji sebesar apapun tak akan menghentikan korupsi.
“Kalau korupsi bukan soal gaji, (tapi) soal niat. Mau gajinya besar, kalau niat dan sifat tamaknya tidak bisa ditahan, mau gaji sebesar apapun korupsi itu tetap akan terjadi,” kata Emil di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).
Lantas, Kang Emil menyatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sikap mandiri secara ekonomi. Emil menilai jika pemimpin tak mandiri secara ekonomi, maka ada kecenderungan mencari cara untuk menambah harta kekayaan melalui cara yang melanggar hukum.
“Pesan saya, jadilah individu yang mandiri ekonomi baru jadi pemimpin. Karena kalau pemimpin yang ekonominya tidak mandiri, cenderung nanti dia akan mencoba cari-cari cara kan untuk menambah-nambahi dengan cara-cara yang melanggar aturan,” ucapnya.
Meskipun begitu, Emil menegaskan bahwa program-program yang diusung oleh para pasangan calon sudah baik. Dia menanti realisasi dari janji capres-cawapres yang terpilih nantinya.
“Poinnya setiap pemimpin saya yakin punya gagasan yang baik, tinggal dicek realistik atau tidak, memadai atau tidak,” pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo menuturkan gaji pejabat publik saat ini sangat kecil, sehingga memicu korupsi. Prabowo menilai perlu langkah-langkah praktis dan segera untuk menutup pintu korupsi. Salah satunya dengan menaikkan gaji pejabat negara.
“Seorang gubernur gajinya Rp 8 juta, kemudian mengelola Provinsi Jateng yang lebih besar dari Malaysia, kemudian mengelola APBD yang besar, jadi ini hal yang tidak realistis,” kata Prabowo di arena debat Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1).
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)