Jakarta – Hari ini Amien Rais meluncurkan buku berjudul “Hijrah: Selamat Tinggal Revolusi Mental, Selamat Datang Revolusi Moral”. Buku setebal 7 halaman ini ia sebut sebagai kritik terhadap program Revolusi Mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam sambutannya, Amien menuturkan bahwa “Jadi menurut saya, Revolusi Mental Pak Jokowi itu memang tidak jelas, tidak ada dokumen autentik yang sebetulnya,”
Ketua Pembina BPN Prabowo-Sandiaga Uno ini mengatakan bahwa tidak adanya dokumen autentik untuk Revolusi Mental dari Jokowi karena tidak ada dokumen otoritatif dari pemerintah. Amien menyebut mental sebagai sebuah sikap yang muncul dari suasana batin kejiwaan seseorang, sedangkan moral adalah kemampuan seseorang membedakan suatu hal yang baik dan buruk.
Dalam peluncuran buku ini, hadir pula beberapa tokoh di antaranya Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo, dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Chusnul Mar’iyah, dan aktivis HAM Natalius Pigai. Masing-masing dari tokoh itu berkomentar tentang isi buku Amien tersebut.
“Saya kaget. Kaget artinya Pak Amien Rais mau membenamkan, mau menutup, mengubur, apa yang namanya ‘Revolusi Mental’. Jadi dengan munculnya revolusi moral ini merupakan pembaharuan lebih baik, lebih maju, lebih bermartabat, lebih berdaulat sebagai manusia dibandingkan revolusi mental,” ujar Pigai.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)