Rakhine – Ribuan warga Rakhine terlantar. Hal tersebut merupakan akibat pertempuran militer Myanmar dan milisi Arakan. Kabar itu pun langsung diungkapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Juru bicara PBB Farhan Haq menjelaskan, selama beberapa hari terakhir, bentrokan terus berlangsung. Hal tersebut terjadi setelah serangan kelompok gerilyawan ke pos-pos polisi di Kotapraja Buthidaung. PBB pun hingga kini masih melakukan evakuasi para warga sipil.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan memimpin misi pada 29-31 Desember lalu ke desa-desa Taung Min Kalar dan Kan Sauk di kota Kyauktaw dan Auk Thin Pone Tan dan Hpar Kywe Wa di kota Ponnagyun yang saat itu menampung sekitar 1.600 pengungsi.
Pertempuran muncul di negara bagian Rakhine pada awal Desember antara pasukan pemerintah dan milisi Arakan pemberontak yang menginginkan otonomi luas bagi Rakhine.
Baca juga: Duterte Kecam Kinerja Lambat Auditor Pemerintah
Koordinator residen PBB untuk Myanmar Knut Ostby mencemaskan situasi keamanan di Negara Bagian Rakhine barat. Hal itu menyusul terjadinya praertempuran antara militer Myanmar dan milisi Arakan Army.
Ostby menyerukan kepada kedua belah pihak agar memastikan perlindungan bagi warga sipil di wilayah tersebut. “Ostby selanjutnya meminta kepada semua pihak mengintensifkan upaya untuk menemukan solusi damai untuk situasi dan memastikan akses kemanusiaan ke semua orang yang terkena dampak kekerasan,” kata PBB pada Rabu (9/1/2018). (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)