Jakarta – Abraham Samad selau mantan ketua KPK ikut angkat suara dengan insiden kasus teror yang diterima dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. Dirinya menilai bahwa teror tersebut akibat dari tidak pernah terusutnya kasus teror kepada penyidik KPK, Novel Baswedan.
Saat ditemui di RSCM, dirinya berkata bahwa “Dari dahulu saya bilang, kalau kasus penyiraman Novel tidak diungkap, maka dampaknya akan menimpa pimpinan lain. Hari ini terbukti. Jadi kalau kasus Novel enggak pernah terungkap, ya sudah,”
“Saya sampaikan kembali, kasus Novel enggak bisa diungkap, akhirnya kejadian ini bisa terulang lagi. Pelakunya menganggap kalau melakukan sesuatu tidak pernah dibawa ke pengadilan, disanksi, dihukum dan diungkap maka akan berani lagi melakukan. Itu sebenarnya,” tuturnya.
Sedangkan disisi lain, Masinton Pasaribu selaku anggota Komisi III DPR meminta kepolisian bergerak cepat mengusut teror yang menyerang pimpinan KPK itu. Aksi teror yang menyerang kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo dan Komisioner Laode Syarif harus diusut tuntas, mengingat pada saat kejadian terjadi dalam waktu yang cukup berdekatan.
“Tidak cukup hanya dengan mengutuk pelaku teror tersebut. Kita harus dorong langkah cepat kepolisian mengusut dan menangkap pelakunya serta mengungkap motif teror tersebut,” kata Masinton.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)