Jakarta – Meski kini menjadi rival di Pilpres 2019 mendatang, namun calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo, dan nomor urut 02 Prabowo Subianto diperkirakan akan bersatu di dalam pemerintahan setelah pilpres nanti.
Hal ini disampaikan oleh politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait.
Menurut Maruarar, keduanya memiliki hubungan yang sangat baik, sehingga tidak menutup kemungkinan keduanya akan bergabung.
“Jadi Jokowi dan Prabowo itu bukan tidak mungkin setelah pilpres nanti mereka dalam satu pemerintahan yang sama,” kata Maruarar di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Minggu (30/12/2018).
Maruarar kemudian menyebutkan bagaimana Prabowo dengan jiwa besar hadir di acara pelantikan Jokowi di Gedung DPR/MPR meski keduanya sempat bersaing di Pilpres 2014 lalu.
“Dia datang sendiri ketemu Pak Prabowo mengundang, dengan jiwa besar juga Pak Prabowo hadir di Gedung MPR dan dihargai oleh Pak Jokowi,” ujar Maruarar.
Maruarar juga menyinggung soal Jokowi dan Prabowo yang sempat beberapa kali bertemu, baik di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, maupun di Istana Negara.
Karena itu, Maruarar berharap semua pihak bisa meneladani kedua tokoh tersebut dengan tidak mengangkat isu SARA dalam kampanye Pilpres 2019 mendatang.
“Kalau mau menang jangan pakai isu SARA, kalau mau menang kerja yang berintegritas,” tandasnya.
(samsularifin – www.harianindo.com)