Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin memuji pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat bertausiyah dalam acara istighosah dan doa bersama untuk bencana tsunami Selat Sunda di Pesantren Manlu Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12/2018).
Menurut Ma’ruf, pemerintahan Jokowi dipenuhi kerja-kerja membangun infrastruktur seperti jalan, bandara, dan pelabuhan. Kemudian juga membuat berbagai program pro rakyat seperti memberikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan, dan lain sebagainya.
“Semuanya positif, mana ada beliau menculik orang, menganiaya orang, enggak pernah membunuh orang, nggak pernah,” ujar Ma’ruf Amin.
Ketua Majelis Ulama Indonesia itu tak menjelaskan siapa yang disindirnya lewat kalimat itu. “Pak Jokowi hanya melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Dia membangun kemaslahatan bagi masyarakat,” ujar Ma’ruf.
Namun seperti diketahui, lawan Jokowi di Pilpres 2019 yaitu Prabowo Subianto pernah dituding menculik sejumlah aktivis mahasiswa saat terjadinya reformasi 1998. Prabowo pernah disidangkan Dewan Kehormatan Perwira pada 24 Juli 1998. Prabowo yang saat itu berpangkat Letnan Jenderal dan merupakan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dipecat.
Baca juga: Ridwan Kamil Ajak Warga Gunalam Masjid sebagai Pusat Aktivitas Umat
Dalam surat rekomendasi DKP bernomor KEP/03/VIII/1998/DKP itu menyebut sebelas pertimbangan yang melatari rekomendasi pemecatan Prabowo. Antara lain, penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran prosedur, seperti pengabaian sistem operasi dan disiplin hukum di lingkungan ABRI.
Selain memuji Jokowi, Ma’ruf Amin juga mengatakan kepada ratusan peserta yang hadir, bahwa ulama dan umara adalah kombinasi yang tepat untuk memimpin bangsa. “Kami ingin memperjuangkan kombinasi antara ulama dan umara, kalau dua-duanya baik, semua orang baik. Jadi kalau ulama baik, umara baik, manusia pun jadi baik. Kalau ulama jelek, umara-nya jelek, nah itu..,” ujar Ma’ruf Amin. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)