Jakarta – Hari yang jatuh pada tanggal 22 Desember kemarin ternyata ikut diperingati oleh Sandiaga Uno. Pasalnya, saat ini dirinya sedang jauh dari sang bunda, Mien Uno, dan sang istri, Nur Asia. Ia pun memperingati Hari Ibu bersama dengan emak-emak sembari berkampanye di Bumi Reog.
Diketahui, Sandi datang ke Desa Bungkal, Ponorogo, pada Sabtu (22/12/2018) silam. Setibanya disana, dia disambut dengan pertunjukan kesenian tradisional gajah-gajahan. Dipandu dengan selawatan, Sandi pun melambai-lambaikan tangan kepada para warga yang hadir saat itu. Sontak, sorak-sorai warga pun pecah.
Tak lama setelah turun dari gajah-gajahan, Sandi pun menyerap aspirasi dari masyarakat secara langsung. Berbagai keluhan dari masyarakat ia dengarkan, dari masalah subsidi pupuk, kurangnya lapangan kerja, hingga keluhan dari para petani terkait dengan stabilitas harga. Ada seorang ibu yang bernama Atik ikut menyuarakan aspirasinya.
Mantan TKW tersebut, mengaku kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan setelah pulang dari luar negeri. Dia pun berharap, jika Prabowo Subianto-Sandiaga terpilih, keduanya bisa banyak menciptakan lapangan kerja bagi para ibu-ibu.
“Saya ini berasal dari keluarga tidak mampu, orang tua saya tidak mampu membiayai sekolah saya. Akhirnya saya pergi kerja jadi TKW. Selesai masa kontrak, saya pulang. Tapi saya tidak menemukan pekerjaan untuk saya,” keluh Atik di hadapan Sandiaga.
Di sisi lain, Sandi pun mengaku terharu oleh perjuangan ibu-ibu yang rela menjadi TKW demi menopang perekonomian keluarga. Sebagai bentuk perayaan dalam rangka Hari Ibu, dia pun sengaja membagikan syal untuk Ibu-Ibu yang ada disana, khususnya Ibu Atik.
“Saya berikan syal untuk Ibu Atik ini perwakilan ibu-ibu Ponorogo, apalagi ini musim hujan ya bisa untuk menghangatkan badan,” tutur Sandi sambil mengalungkan syal ke Ibu Atik.
Sandi menilai bahwa sosok ibu adalah sumber inspirasinya. Sandi pun berpesan kepada emak-emak bahwa ibu-ibu merupakan perempuan hebat dan mandiri menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi bangsa ke depan. Sandi melanjutkan, seorang ibu pun bisa menjadi pilar keutuhan keluarga. Dia mengatakan keutuhan keluarga bisa menghadirkan negara yang kuat.
“Hari Ibu ini bisa menjadi momentum pemberdayaan perempuan di Indonesia,” terang dia.
Menurut Sandi, saat ini dirinya tengah berjuang keras selama 4 hari terakhir, dari Kediri, Tulungagung, Trenggalek, hingga Ponorogo, untuk menemui masyarakat. Ia mengaku ingin mendengar aspirasi dari masyarakat secara langsung dan bertemu dengan kader partai koalisi untuk menyatukan visi-misi Prabowo-Sandi.
“Hasil survei sudah melewati 40% ini masih tertinggal, tapi masih ada 116 hari lagi, baru ditunjuk ketua relawan akan berjuang ke depan, bukan Prabowo-Sandi, tapi untuk Indonesia Adil Makmur,” tandas Sandiaga.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)