Jakarta – Banyak ditemukan kasus kesurupan yang terjadi menimpa peserta Reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, pada Minggu (2/12/2018).
Menurut Ketua Tim Medis Reuni 212, dr Sholeh Aseegaf, timnya telah mempersiapkan tenaga medis untuk memberikan pertolongan pertama bagi peserta yang mengalami kelainan jantung, namun tidak ada peserta yang mengeluh gangguan tersebut.
Justru menurut dr Sholeh, kasus yang muncul yakni peserta aksi mengalami kesurupan.
“Di tenda yang perempuan tadi ada 10 yang kesurupan, di tempat lainnya ada 45 orang tadi,” ujar dr. Sholeh, di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018).
Lebih jauh dr. Sholeh mengungkapkan, kasus kesurupan dapat terjadi karena dua faktor, yakni faktor fisik dan psikis. Untuk faktor psikis pihaknya tidak bisa mengobatinya karena membutuhkan waktu yang lama.
dr Sholeh juga mengeluhkan soal terganggunya komunikasi saat digelarnya Reuni 212 sehingga tidak bisa melakukan koordinasi dengan baik.
“Ada banyak yang dirujuk tadi. Ada yang jatuh dari motor karena kakinya terkilir. Tapi untuk yang sakit lebih parah belum koordinasi karena kita ini ada yang hambat kerja kita. HP kita enggak main. Saya enggak tahu makhluk apa yang blokir. Pokoknya kita diganggu,” jelasnya dr. Sholeh.
(samsularifin – www.harianindo.com)