Jakarta – Bila di Indonesia banyak orang ‘demam’ bermain ‘Mobile Legends’, di Amerika Serikat para orang tua dibuat pusing dengan game ‘Fortnite’ yang membuat anak-anak mereka seperti kecanduan.
Bahkan pada kasus-kasus yang lebih parah, mereka harus membawa anak-anak mereka ke panti rehabilitasi untuk mendapatkan terapi agar tidak lagi kecanduan bermain ‘Fortnite’.
Dari laporan Digital Trends mengungkapkan bahwa jumlah anak yang dibawa ke panti rehabilitasi oleh orang tuanya semakin bertambah.
Menurut keterangan Michael Jacobus, salah satu penasehat di program rehabilitasi di California dan North Carolina, setengah anak-anak yang dibawa ke panti rehabilitasi bermain Fortnite secara berlebihan.
“Saya tidak pernah melihat game lain yang memiliki kendali begitu besar atas pikiran anak-anak,” katanya.
Sebelumnya, game lain yang juga pernah membuat anak-anak ‘kecanduan’ memainkannya yakni game World of Warcraft. Bahkan game ini sampai dijuluki ‘World of Warcrack’ karena dapat membuat para pemainnya menghabiskan waktu berjam-jam tanpa sadar.
Namun demikian, sebagian orang tua justru seperti mendorong anak-anaknya untuk bermain game, bahkan mengundang tutor untuk mengajari anaknya agar bisa bermain dengan lebih baik.
Hal ini disebabkan industri eSport memang sedang bertumbuh sehingga para gamer juga dapat menghasilkan uang dengan menjadi gamer profesional.
(samsularifin – www.harianindo.com)