Harian IndoJakarta – Menristekdikti M Nasir ternyata sudah mengetahui dan kali ini sedang berusaha untuk menangkal paham radikalisme tumbuh di kampus.
Saat ditemui di acara diskusi Forum Merdeka Barat hari ini, Nasir menuturkan bahwa “Masalah terpapar radikalisme ini perlu kami sampaikan perguruan tinggi perguruan tinggi yang terpapar radikalisme ini, semua rektor sudah saya minta untuk melakukan profiling pada dosen dan mahasiswa,”
“Pada 2017 saya minta itu, dalam profiling ini ada memang ada beberapa dosen ada beberapa mahasiswa, maka orang ini harus kita bimbing. Dosen harus kita tawari Kalau memang dia suruh milih apakah dia ingin NKRI apa keluar, kalau keluar ya udah keluar dari PNS,” lanjut Nasir.
“Kita melakukan pembinaan pada beberapa dosen yang ketahuan jelas ada sekitar 4 orang di Semarang, Bandung ada dan tempat-tempat lain ada, semua ada di Solo juga ada. Kami lakukan pembinaan, keputusannya kembali ke NKRI membuat suatu pernyataan tertulis. Kalau enggak dia akan memilih dia harus keluar,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Nasir juga berkata bahwa dosen yang terpapar radikalisme tersebut juga bermacam-macam. Bahkan ada yang sudah menyandang gelar profesor.
“Profesor ada, yang bukan profesor ada. Dia menikmati uang negara tapi dia harus merong-rong negara itu ndak boleh,” tegasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
