Jakarta – Ace Hasan Syadzily sempat mengungkapkan kekhawatirannya terkait laporan adanya sejumlah masjid di kementerian, lembaga, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpapar paham radikalisme. Dirinya menilai bahwa seharusnya masjid menjadi tempat pembinaan Islam yang memperkuat spiritualitas umat Muslim.
Saat melakukan konferensi pers kemarin, dirinya menuturkan bahwa “Tentu kami sangat khawatir dan prihatin. Masjid di kementerian, lembaga pemerintahan dan BUMN, seharusnya selain menjadi tempat beribadah bagi karyawan yang beragama Islam, juga menjadi tempat pembinaan Islam yang memperkuat spiritualitas,”
Pernyataan ini diungkapkan yang bersangkutan lantaran adanya laporan Badan Intelejen Negara (BIN) bahwa ada beberapa masjid di kementerian, lembaga, dan BUMN yang terpapar paham radikalisme. Menurut BIN, dari 100 masjid milik gabungan kementerian, lembaga, dan BUMN, sebanyak 41 masjid sudah terpapar paham radikal.
Adapun rinciannya, dalam laporan BIN tersebut, 11 masjid di kementerian, 11 masjid di lembaga, dan 21 masjid milik BUMN. Sebelumnya, informasi mengenai puluhan masjid yang terpapar radikalisme sudah diungkapkan oleh para cendekiawan dan telah dilaporkan kepada presiden.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)