Jakarta – Ternyata setelah ditelusuri, penganut Yudaisme di Indonesia sudah ada sejak jaman Belanda. Namun hingga saat ini hanya ada satu sinagoga di Indonesia yaitu di Sulawesi Utara.
Rabbi Yaakov Baruch mengatakan ibadah Yahudi lebih banyak dilakukan di rumah, sedangkan setiap hari Sabtu, ibadah dapat dilakukan di Sinagoga beratap merah yang didirikan sejak 13 tahun.
“Dalam ibadah hari Sabat, sangat dibutuhkan minyan yaitu kuorum dari 10 orang laki-laki dewasa. Tanpa minyan, tak semua doa bisa dipanjatkan. Ini seperti kewajiban. Minimal ada 10 laki-laki Yahudi dewasa, baru beberapa doa bisa dibaca secara sempurna,” ujarnya.
Sejak berdiri pada 2004 lalu, Sinagoga Shaar Hashamayim dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat yang mayoritas beragama Kristen.
“Masyarakat Sulut apapun agamanya cukup dewasa dalam menyikapi setiap kejadian yang ada di sana, kita tahu ini bukan masalah agama tapi masalah konflik wilayah, jadi kita sudah serahkan semuanya kepada pemerintah kita untuk memberikan statement dan lain-lain menyangkut soal itu,” jelas Yaakov.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)